Hujan, hari ini kau begitu berdigdaya
Kau tahu? Merapi yang dulu gagah. Menghempaskan bumi seluruhnya tanpa sisa, kini diam tak berkutik di balik punggungmu
Awan yang selalu mengiringimu, menutupinya dengan selimut hitamnya
Kau tahu? Aku kadang salut dan bangga padamu
Itu karena namaku adalah bagian dari dirimu
Kau hanya buliran-buliran air yang turun dari langit-Nya
Namun, kau bisa merubah semuanya
Atas izin-Nya, kau bisa tumbuhkan hehijauan tersenyum. dan atas izin-Nya pula kau bisa hancurkan kemakmuran bumi ini..
Hujan, ingin aku naik di punggungmu agar ku tahu betapa maha tingginya Tuhanku
Hujan, gandenglah tanganku ketika kau menghujamkan dirimu ke bumi, agar ku tahu betapa dalam cinta-Nya pada ku
Hujan, bawa aku bersamamu...
Kau tahu? Merapi yang dulu gagah. Menghempaskan bumi seluruhnya tanpa sisa, kini diam tak berkutik di balik punggungmu
Awan yang selalu mengiringimu, menutupinya dengan selimut hitamnya
Kau tahu? Aku kadang salut dan bangga padamu
Itu karena namaku adalah bagian dari dirimu
Kau hanya buliran-buliran air yang turun dari langit-Nya
Namun, kau bisa merubah semuanya
Atas izin-Nya, kau bisa tumbuhkan hehijauan tersenyum. dan atas izin-Nya pula kau bisa hancurkan kemakmuran bumi ini..
Hujan, ingin aku naik di punggungmu agar ku tahu betapa maha tingginya Tuhanku
Hujan, gandenglah tanganku ketika kau menghujamkan dirimu ke bumi, agar ku tahu betapa dalam cinta-Nya pada ku
Hujan, bawa aku bersamamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar