Seorang
pemimpin di setiap elemen kehidupan merupakan sosok krusial (penentu) yang
paling urgent keberadannya. Ia bisa diibaratkan seperti nahkoda kapal
yang harus siap-siaga dalam setiap pelayaran guna bertanggung jawab atas
kesejahteraan dan keselamatan seisi kapal. Mulai dari lingkup kecil, sosok ayah
sebagai tulang puggung rumah tangga adalah pemimpin bagi setiap anggota
keluarganya. Sementara di lingkup yang lebih besar (masyarakat), sosok lurah,
bupati, gubernur dan juga presiden atau pemimpin negara merupakan sosok-sosok
yang harus bertanggung jawab atas kesejahteraan para rakyatnya.
Di sebuah
lembaga pendidikan seperti PUTM juga sama. Kehadiran seorang pemimpin di
tengah-tengah thalabah sangat berpengaruh dan bermakna artinya. Seorang
pemimpin yang mampu memanifestasikan nilai-nilai kedisiplinan akan berpengaruh
kepada para thalabah. Begitu sebaliknya, bila sosok pemimpin tidak dapat
mengejawantahkan nilai-nilai kedisiplinan, maka itu pun juga akan berpengaruh
pada thalabah semua.
Di PUTM
beberapa waktu yang lalu baru saja mengadakan pergantian kepemimpinan (wadir).
Dari pergantian ini nampak sekali perbedaan yang cukup mencolok dari gaya
kepemimpinan mereka. Pemimpin yang dulu cenderung ketat dan disiplin. Ia sangat
menjaga regulasi-regulasi yang ada di PUTM ini. Pernah suatu ketika kakak kelas
dulu pulang ke kampung halaman, tapi sekembalinya ke PUTM agak telat. Kakak
kelasku ini langsung mendapat surat peringatan dengan tegas, padahal telatnya
hanya beberapa jama saja. Ketegasan dari sosok pemimpin PUTM yang ini
diberlakukan juga pada dirinya sendiri. Dia konsekwen dengan apa yang ada dalam
aturan. Sehingga para thalabah pun segan dengan sosok pemimpin ini. Setelah
pemimpin ini diganti dengan sosok pemimpin yang baru dan tentunya juga punya
gaya kepemimpinan yang baru pula, ada sedikit impact yang berbeda.
Pemimpin yang satu ini dari sisi kedisiplinan dan ketegasan agak kurang bila
dibandingkan dengan pemimpin yang lama. Bahkan menurut sebagian thalabah,
pemimpin yang satu ini sering melakukan pelanggaran regulasi yang dibuat oleh
PUTM sendiri. Misalnya saja ketika waktu mudik beberapa waktu yang lalu. Aturan
untuk kembali ke PUTM tepat waktu tidak hanya berlaku bagi thalabah, tapi bagi
semua penghuni PUTM, termasuk para ustadz-nya. Dan ini tidak diindahkan oleh
pemimpin ini. Tentu hal tersebut membuat beberapa thalabah agak merasa kurang adanya
keadilan dan ketidak-konsistenan.
Meskipun
demikian dua sosok pemimpin ini memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Sosok pemimpin yang lama walaupun ketat dan disiplin tinggi,
namun ia agak kurang bisa dekat dan akrab dengan para thalabah. Sementara
pemimpin yang baru meskipun terkadang seirng melanggar kebijakan yang dibuat
oleh pihak PUTM, namun ia lebih bisa berbaur dan akrab dengan para thalabah.
Pergantian
kepemimpinan yang terjadi di PUTM ini juga memberikan perubahan tersendiri bagi
para thalabah maupun bagi PUTM sendiri. Bagi thalabah misalnya saja, bila dulu
izin untuk pulang selain hari libur tidak boleh, sekarang bila ada keperluan
yang sebenarnya mungkin tidak terlalu mendesak juga dibolehkan. Kemudian bila
pada masa kepemimpinan yang dulu perhatian terhadap bahasa (arab dan inggris)
agak kurang, sekarang lumayan agak meningkat, meskipun belum bisa dikatakan
baik dan efektif. Bagi PUTM sendiri tentu dengan adanya sosok pemimpin yang
baru ini ada gaya kepemimpinan yang fresh, lebih mau bereksplorasi dalam
beberapa hal. Misalnya untuk meningkatkan kualitas PUTM, ia beberapa kali
mengusulkan perlu adanya study banding ke sejumlah ma’had mahasiswa yang
notabene sudah maju. Sehingga diharapkan PUTM bisa meneladaninya dan pada
kesempatannya akan menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar