Selasa, 23 April 2013

Pemimpin di Sekitar Kita


Seorang pemimpin di setiap elemen kehidupan merupakan sosok krusial (penentu) yang paling urgent keberadannya. Ia bisa diibaratkan seperti nahkoda kapal yang harus siap-siaga dalam setiap pelayaran guna bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keselamatan seisi kapal. Mulai dari lingkup kecil, sosok ayah sebagai tulang puggung rumah tangga adalah pemimpin bagi setiap anggota keluarganya. Sementara di lingkup yang lebih besar (masyarakat), sosok lurah, bupati, gubernur dan juga presiden atau pemimpin negara merupakan sosok-sosok yang harus bertanggung jawab atas kesejahteraan para rakyatnya.
Di sebuah lembaga pendidikan seperti PUTM juga sama. Kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengah thalabah sangat berpengaruh dan bermakna artinya. Seorang pemimpin yang mampu memanifestasikan nilai-nilai kedisiplinan akan berpengaruh kepada para thalabah. Begitu sebaliknya, bila sosok pemimpin tidak dapat mengejawantahkan nilai-nilai kedisiplinan, maka itu pun juga akan berpengaruh pada thalabah semua.


Di PUTM beberapa waktu yang lalu baru saja mengadakan pergantian kepemimpinan (wadir). Dari pergantian ini nampak sekali perbedaan yang cukup mencolok dari gaya kepemimpinan mereka. Pemimpin yang dulu cenderung ketat dan disiplin. Ia sangat menjaga regulasi-regulasi yang ada di PUTM ini. Pernah suatu ketika kakak kelas dulu pulang ke kampung halaman, tapi sekembalinya ke PUTM agak telat. Kakak kelasku ini langsung mendapat surat peringatan dengan tegas, padahal telatnya hanya beberapa jama saja. Ketegasan dari sosok pemimpin PUTM yang ini diberlakukan juga pada dirinya sendiri. Dia konsekwen dengan apa yang ada dalam aturan. Sehingga para thalabah pun segan dengan sosok pemimpin ini. Setelah pemimpin ini diganti dengan sosok pemimpin yang baru dan tentunya juga punya gaya kepemimpinan yang baru pula, ada sedikit impact yang berbeda. Pemimpin yang satu ini dari sisi kedisiplinan dan ketegasan agak kurang bila dibandingkan dengan pemimpin yang lama. Bahkan menurut sebagian thalabah, pemimpin yang satu ini sering melakukan pelanggaran regulasi yang dibuat oleh PUTM sendiri. Misalnya saja ketika waktu mudik beberapa waktu yang lalu. Aturan untuk kembali ke PUTM tepat waktu tidak hanya berlaku bagi thalabah, tapi bagi semua penghuni PUTM, termasuk para ustadz-nya. Dan ini tidak diindahkan oleh pemimpin ini. Tentu hal tersebut membuat beberapa thalabah agak merasa kurang adanya keadilan dan ketidak-konsistenan.

Meskipun demikian dua sosok pemimpin ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sosok pemimpin yang lama walaupun ketat dan disiplin tinggi, namun ia agak kurang bisa dekat dan akrab dengan para thalabah. Sementara pemimpin yang baru meskipun terkadang seirng melanggar kebijakan yang dibuat oleh pihak PUTM, namun ia lebih bisa berbaur dan akrab dengan para thalabah.

Pergantian kepemimpinan yang terjadi di PUTM ini juga memberikan perubahan tersendiri bagi para thalabah maupun bagi PUTM sendiri. Bagi thalabah misalnya saja, bila dulu izin untuk pulang selain hari libur tidak boleh, sekarang bila ada keperluan yang sebenarnya mungkin tidak terlalu mendesak juga dibolehkan. Kemudian bila pada masa kepemimpinan yang dulu perhatian terhadap bahasa (arab dan inggris) agak kurang, sekarang lumayan agak meningkat, meskipun belum bisa dikatakan baik dan efektif. Bagi PUTM sendiri tentu dengan adanya sosok pemimpin yang baru ini ada gaya kepemimpinan yang fresh, lebih mau bereksplorasi dalam beberapa hal. Misalnya untuk meningkatkan kualitas PUTM, ia beberapa kali mengusulkan perlu adanya study banding ke sejumlah ma’had mahasiswa yang notabene sudah maju. Sehingga diharapkan PUTM bisa meneladaninya dan pada kesempatannya akan menjadi lebih baik dari yang sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar