Untuk ibu tercinta...
Ibu
Meskipun mentari hilang membenamkan dirinya di ufuk barat
Meskipun angin sejuk berhenti menghembuskan nafas surga-Nya
Meskipun cahaya pagi menutup dirinya dengan mendung hitam yang pekat
Meskipun rembulan tak mau lagi menerangkan malam-malam kita
ku yakin, cintamu tak pernah sedikitpun terbenam walau mentari sirna ditelan senja
ku yakin, rasa sayangmu selalu menghembuskan hangat pelukan bidadari surga
ku yakin, pintu maafmu tak pernah tertutupi oleh hitam pekatnya mendung kemarahan
ku yakin, senyummu dikala kami menangis selalu menjadi lampion yang selalu menerangi
Ibu
Aku tahu, di setiap malam, hujan menyirami bumi cinta-Nya dengan air suci
Engkau selalu mengiringinya dengan limpahan air matamu, bersimpuh mendo’akanku
Ibu
Aku tahu, di kala aku berada di perantauan yang menjauhkanku darimu
Engkau dengan kerinduan yang membuncah berkata “Anakku, sedang apa dirimu?”
Ibu
Aku tahu, di kala malam datang menyebarkan hawa-hawa dinginnya
Engkau dengan penuh rasa cemas berbisik dalam hati “Anakku, apakah engkau kedinginan disana?”
Ibu
Hanya ini untukmu
Hanya serangkaian kata yang mungkin bisa membuatmu sedikit tersenyum
Hanya ini untukmu
Hanya do’a yang bisa terpanjatkan dari bibir kotor anakmu
Hanya ini untukmu
Hanya sebongkah harapan seorang anak yang ingin membaktikan diri dengan sebenar-benarnya
Ibu
Kini di hari-hari tuamu, tetaplah engkau menjadi penyejuk hatiku
Tetaplah engkau kembangkan senyum manismu
Tetaplah engkau isi hari-hariku dengan cinta kasihmu
Tetaplah engkau menjadi malaikat cinta di relung hatiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar